Halo semuanya, hari ini aku mau review buku kedua dari seri Koten-bu milik Yonezawa Honobu atau biasa dibilang seri Hyouka. Judul buku kedua ini dalah Credit Roll Of Fool. Untuk kalian yang mungkin memfollow Instagram atau godreads aku mungkin akan melihat review ini kalimatnya agak sama dengan yang ada disana. Mungkin bedanya disini ada beberapa hal juga yang tidak aku share disana berada disini. Mungkni saja mengandung spoiler juga.

Oke, sebelumnya mari kita mulai dahulu dari blurb dan detail dari buku ini :

Yuk masuk ke reviewnya~

Sekali lagi aku mau ngasih tau kalau buku ini adalah buku kedua dari seri koten-bu atau kalo bahasa Indonesianya adalah Klub sastra klasik (cmiiw), atau orang-orang taunya adalah seri Hyouka. Yah karena ceritanya berkisaran tentang anak-anak yang berada di klub sastra klasik sekolah Kamiyama.

Setelah keberhasilan menuntaskan teka-teki Hyouka di buku pertama, Oreki Hotarou secara tidak langsung, membuat banyak orang meliriknya karena caranya memecahkan masalah diluar pemikiran orang lain dan telihat mudah. Hotarou disini selalu berkata ketika ada yang memujinya bahwa itu hanyalah 'sebuah keberuntungan' semata. Beruntung saja dia dapat membuat tebakan yang tepat hanya dari petunjuk-petunjuk yang diberitahukan kepadanya.

Nah dibuku ini, klub sastra klasik diundang untuk menonton sebuah film lepas buatan senpai dari sekolahnya, lebih tepatnya yaitu kelas 2-F. Film ini dibuat mereka untuk ikut meramaikan festival Budaya sekolah Kamiyama dan klub sastra diundang khusus oleh kenalan Chitanda untuk menontonnya. Nah yang mengundang itu bernama Irisu. Irisu ini pokoknya ada didalam salahsatu keluarga 5 klan  terkenal di daerah mereka. By the way, Paragraf pertama dalam buku ini benar-benar sangat berat dan perlu difikirkan juga. Membuat kita penasaran kenapa Hotarou yang menjadi narator di buku ini sampai berkata seperti itu. 

Oke lanjut,

ternyata, selain diundang untuk menonton film tersebut, irisu senpai setelahnya memberi pertanyaan-pertanyaan tentang film tersebut seperti ulasan gitudeh. Pokoknya ternyata film ini belum selesai dan belum ada judulnya. Pada akhirnya klub sastra ini diminta untuk menjadi 'pengamat' untuk mengetahui dan memilih akhir mana yang pas untuk film ini dari 3 orang yang akan mereka wawancarai. Tapi pada akhirnya kalian tahulah,semua saran tentang ending yang pas untuk film tersebut disangkal semua oleh Hotarou. Karena tidak masuk dalam logika atau seperti ada hole dalam plotnya jika memakai akhir seperti itu.

Nah, dari sinilah menurutku konflik utama datang kepada Hotarou pastinya. Karena waktunya yang sempit dan kelas 2-F harus cepat menentukan akhir dari ceritanya agar dapat syuting kembali dan dapat selesai tepat waktu, akan tetapi tidak ada akhir yang pas, akhirnya Irisu Senpai melakukan perannya. Dia mengajak bicara Hotarou berdua sambil minun teh asik gitu, Irisu Senpai secara halus meminta tolong, hmm lebih tepatnya menyuruh Hotarou membuat akhir dari dari kisah film tersebut. Wahh, disini aku benar-benar tercengang loh sama kata-kata Irusu senpai. Sepertinya kalo ada orang seperti dia disekitaran aku juga aku akan mudah termanipulasi sama kata-katanya. Soalnya dia sebenarnya menyuruh kalian, tapi seolah-olah kalian melakukannya kare kemauan kalian sendiri, karena kalian 'bagus dalam hal itu'.

Untuk kalian, kalimat diatas adalah sebuah manipulasi. Pas bacanya aja dibuku aku percayaloh. Sudah hampir saja masuk dalam kalimat favorit dibuku ini. Ya, Hotaroupun mempercayai kalimat itu juga dan akhirnya menyetujui untuk membuat akhir dari buku tersebut.  Aku benar-benar padamu Hotarou, disini Hotarou benar-benar dapat kekecewaan pertamanya menurut aku haha. Terus itu juga dikarenakan oleh teman-temannya di Klub Sastra itu sendiri. Dia jadi kayak marah sama diri sendiri gitu, berasa dimanfaatin karena kelebihannya. 

Yang dikatakan Hotarou itu benar menurut aku. Kalau kalian lihat, teman-temannya yang dari Klub sastra klasik itu muji Hotarounya beda sama cara Irusu muji Hotarou. Kalo teman klubnya itu kayak, "Wah, memang ya Hotarou cara pikirnya beda, keren deh." Kalo Irisu tuh kayak, "Lo tuh punya bakat, jangan disia-siain dong, bilang lo itu gapunya kelebihan lagi. Lo itu beda dari yang lain, jadi lo pantas bersinar."

gitulah.

So far, plot twist dalam buku ini sangat menghibur. Apalagi melihat Hotarou yang yang mendambakan kehidupan orang normal dan mencoba keluar dari mode hemat energinya ini, haha sungguh menarik. Untuk genre Slice of life - mystery, buku ini hebat mengambil masalah yang mungkin saja benar-benar ada di kehidupan sehari- ari kita gitu, untuk pembaca pemula buku misteri, mungkin dapat membaca buku ini. Karena tebal buku ini menurutku standard (karena buku-buku selanjutnya dari seri ini lumayan tebal-tebal) dan kisah misterinya lumayan ringan.

Ohya, buku ini aku beri rating 4.0/5

jika kalian ingin tahu review buku pertamanya klik link disini atau kalian bisa klik di bagian Label Koten-bu (Hyouka)

Segitu dulu review ku tentang buku ini, semoga kalian suka.

Sampai ketemu dipostingan-postingan lainnya blog ini ❤️

XoXo